Pages

Kamis, 30 Desember 2010

Parasit bagian 2

“Ma, aku mau baju mahal itu, bolehkah?”

“Ambil saja, Nak.”

“Tapi ini sangat mahal...”

“Ambil saja...tak usah kau pikirkan masalah uang.”

“Terimakasih, Ma.”

......................................................................................................

Nak, tahukah kamu? Mama tak pernah merasa susah memberikanmu banyak uang. Jika kamu bertanya, bagaimana bisa Mama bersikap seperti ini, maka Mama akan menjawab, “Tak perlu kau tahu dari mana semua ini.”

“Terimakasih, Ma.”

"Tetapi, aku ingin tahu dari mana semua uang ini."

“Tak perlu tahu. Kau hanya perlu menikmati kesenanganmu.”
............................................................................................................

“Ma, aku minta uang. Aku ingin barang itu.”

“Berapa harganya, Nak?”

“Murah, hanya sepuluh juta.”

“Sebentar ya, Nak.”

“Mama harus menemui dia.”
...................................................................................................................
“Aku butuh uang. Sepuluh juta.”

“Untuk apa?”

“Anakku meminta sesuatu seharga sepuluh juta.”

“Baik, tapi kau tahu apa yang harus kau berikan padaku.”

“Ya, saya paham.”
................................................................................

----bersambung----

Parasit

Meyusup ke dalam.

Mengisap raga.

Mengisap jiwa.

Menjilat setiap inci.

Menggerogoti dengan rakus.

Menutup mata hati.
................................................................
Enak.

Nikmat.

Lezat.
....................................................................
Saya memang parasit.

Demi nyawa dan harga diri.

Saya bangga menjadi parasit.

Saya tak peduli orang berkata apa.

Ya.

Saya menikmati menjadi parasit.

Di tubuh lelaki A,

Lelaki B,

Lelaki C,

sampai lelaki Z.
................................................................................
Tanpa menjadi parasit.

Saya pasti,

MATI.

Rabu, 29 Desember 2010

Blatt, Baum und Wind

“Daun pergi karena angin yang bertiup atau pohon tidak memintanya untuk tinggal?”

Sebaris pertanyaan darinya.

Daun terdiam memperoleh pertanyaan itu dari pohon.

Sebelum angin bertiup, daun melekat pada pohon. Sudah lama sekali. Pohon menjaga daun agar tidak hilang dan daun berusaha melekatkan diri pada pohon. Mereka berjuang bersama melawan panas, dingin, sengatan matahari, hujan, bahkan tiupan angin kencang.

Sampai suatu ketika, daun terlepas. Pergi. Bersama angin. Meninggalkan pohon yang selama ini menjaga agar daun tetap tinggal.

Daun mengingkari janji yang dibuat bersama pohon untuk selalu bersama.

Pohon tak berkutik. Tanpa reaksi. Dingin. Seolah pasrah akan takdir yang akhirnya melenyapkan daun pergi.

“Mengapa harus angin yang merebut daun dari pohon?”

“Padahal selama ini, angin tak ada yang mampu melepaskan daun.”

Daun pergi.

Pohon tak berkata banyak. Pohon hanya bertanya,” Apakah daun sudah tak bisa bertahan melawan angin?”

Daun tetap melangkah pergi dan berkata bahwa angin terlalu kuat untuk mendorongnya pergi bersama angin.

...........................................................................................................................................................

Andai saja ketika itu pohon bersikeras meminta daun untuk tinggal. Mungkin daun akan berusaha melawan angin walaupun sulit. Ya, demi pohon.

Jumat, 10 Desember 2010

Ambigous

Time always goes around and never went back.
I miss how you used to be before now, but why don’t you never read mind?

Time always goes around, and so on with people, including you.

I’m not mind if you even have turned into somebody else.

Maybe you have found your destiny there.
Maybe you have forgotten who you were.

Ah...
I’m sorry..
I shouldn’t make any speculation about you. I mean, who the hell am I?
Even it’s true that you’ve already put me in one place, called, heart.
But if it’s that so, why don’t you see me in “that” place?
..........................................................................................................................................

I’m not able to see who you really are now.
You are extremely changed, my dear.
You seem so different. You have changed.

Just like time.



I don't know nothing about that
In fact I don't know nothing at all
I'm tired of proving you right
By doing everything so wrong
So tell me what you really want
-don’t know nothing-maroon 5-