Pages

Jumat, 19 Agustus 2011

Telat Baru Tahu Lagu Ini

Andai lagu ini udah ada sejak aku di kelas 2 SMA. Mungkin aku ingin memberikan lagu ini kepadanya. Sebelum perpisahan itu terjadi.

.....................

Sumber: http://lirik.kapanlagi.com/artis/dewi_lestari/peluk_feat._aqi_%2522alexa%2522

Peluk Feat. Aqi "Alexa"
oleh: Dewi Lestari

"... Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatikum pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya."


Menahun, ku tunggu kata-kata
Yang merangkum semua
Dan kini ku harap ku dimengerti
Walau sekali saja pelukku

Tiada yang tersembunyi
Tak perlu mengingkari
Rasa sakitmu
Rasa sakitku

Tiada lagi alasan
Inilah kejujuran
Pedih adanya
Namun ini jawabnya

Lepaskanku segenap jiwamu
Tanpa harus ku berdusta
Karena kaulah satu yang kusayang
Dan tak layak kau didera

Sadari diriku pun kan sendiri
Di dini hari yang sepi
Tetapi apalah arti bersama, berdua
Namun semu semata

Tiada yang terobati
Di dalam peluk ini
Tapi rasakan semua
Sebelum kau kulepas selamanya

Tak juga kupaksakan
Setitik pengertian
Bahwa ini adanya
Cinta yang tak lagi sama

Lepaskanku segenap jiwamu
Tanpa harus ku berdusta
Karena kaulah satu yang kusayang
Dan tak layak kau didera

Dan kini ku berharap ku dimengerti
Walau sekali saja pelukku

.....................................................

Lagu ini juga untuk dia, yang tak sempat memelukku untuk terakhir kalinya.

Kamis, 18 Agustus 2011

Mengenang Dia

Ketika rindu itu hadir dan aku hanya membisu. Sangat ingin aku mengatakan kepadanya, bahwa aku rindu. Hanya saja, itu tidak mungkin. Aku hanya bisa memuntahkan rindu menyakitkan ini melalui sebuah cerita dari buku berjudul Recto Verso, karya dari Dewi Lestari. Uniknya, dari cerita ini juga dibuat lagu dengan judul yang sama dengan ceritanya.

Ini........

Sumber: http://lirik.kapanlagi.com/artis/dewi_lestari/hanya_isyarat

Hanya Isyarat
oleh: Dewi Lestari


"... Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan."

Ku coba semua, segala cara
Kau membelakangiku
Ku nikmati bayangmu
Itulah saja cara yang bisa
Untuk kumenghayatimu
Untuk mencintaimu

Sesaat dunia jadi tiada
Hanya diriku yang mengamatimu
Dan dirimu yang jauh di sana
Ku tak kan bisa lindungi hati
Jangan pernah kau tatapkan wajahmu
Bantulah aku semampumu

(Rasakanlah)
Isyarat yang sanggup kau rasa
Tanpa perlu kau sentuh
(Rasakanlah) Harapan, impian,
Yang hidup hanya untuk sekejap
(Rasakanlah) Langit, hujan,
Detak, hangat nafasku

(Rasakanlah)
Isyarat yang mampu kau tangkap
Tanpa perlu kuucap,
(Rasakanlah) Air, udara,
Bulan, bintang
Angin, malam,
Ruang, waktu, puisi

Itulah saja cara yang bisa
Untuk menghayatimu
Untuk mencintaimu

..........................................................

Melalui lagu dan cerita tersebut, aku mengenang dia sekaligus tertorehkan perihnya rindu itu sendiri.

Bisa dibilang gw sendiri

Sebenernya gw lagi males berbasa-basi.

Langsung aja deh, gw sekarang lagi liburan semester genap ke ganjil. Besok pas masuk gw di semester 5 (alhamdulillah). Gw sangat menantikan semester 5 ini karena gw pengen dapet suasana baru. Maksudnya? Yap, gw sudah jenuh banget sama suasana kuliah gw 2 taun belakangan, dari mata kuliahnya, atmosfer kelas, bahkan dengan orang-orang dekat dengan gw. Kenapa gw bilang gitu? Ga tanpa alasan juga merasakan seperti itu.

Pertama, gw makin tahu sifat orang-orang yang deket dengan gw. Sebenernya gw ga mempermasalahkan sifat jelek mereka, tapi ada satu hal yang bikin gw gondok setengah mati. Gw merasa, gw ga dianggap di mata mereka semua. Maksudnya ga dianggap? Ada satu kejadian dimana gw satu-satunya orang yang ga diberi kabar. Well, saat itu gw langsung tahu betapa posisi gw di mata mereka itu ga ada apa-apanya. Oke, mungkin gw emang ga bisa dateng saat itu juga, tapi setidaknya kasih tau atau tawarkan bantuan kek gitu. gw heran aja, yang namanya lo biasa maen bareng-bareng terus dapet sesuatu yang bisa lo lakuin bareng temen-temen lo, wajarnya sih lo ngabarin temen lo itu. Ga ngerti deh gw. Segitu bersaingnya kah sama gw????

Semakin ke sini, apa mereka sadar? Ga tuh. Gw diem, sengaja. Karena gw tau, mau berkoar kayak apa juga, gw dianggap tembok yang ga ada. Sumpah yah, gw ga nyangka segitu gampangnya menyingkirkan gw. Kalo boleh jujur, gw seneng berada di dekat mereka, tapi ketika keberadaan gw diremehkan, gw sakit hati.

Selama ini gw ga pernah perhitungan memberikan bantuan yang gw bisa lakukan, tapi ketika gw kesusahan dan butuh bantuan, apa mereka mengulurkan tangan ke gw?


HAHAHAHAHAHA menanyakan tentang mata kuliah ke gw aja, engga.

Dia..

Katakan lancang kepadanya! Ya, kepada dia yang telah dengan berani kembali hadir di mimpiku. Aku tidak pernah memikirkannya sebelum tidur, tapi kenapa dia hadir dan membuat mimpi itu terasa nyata? Buat apa dia datang di mimpiku sementara di dunia nyata, kita berlaku seperti orang asing?

Aku benci. Aku benci sekaligus rindu. Aku merindukannya.

Dia tidak tahu bukan betapa menyakitkannya bermimpi indah sementara kenyataan terlalu pahit untuk aku terima? Mengapa mimpi tidak sepahit kenyataan?

...................

Mimpi itu terasa begitu nyata.

Aku menghanpirinya. Dia tersenyum. Kemudian aku memintanya untuk jalan bersamaku. Dia mengangguk. Dan sepanjang jalan dia menggenggam tanganku. Tuhan, mengapa..... Mengapa momen itu terasa sangat indah dan menyakitkan? Aku kembali diingatkan saat dulu dia menggenggam tangan ini dalam sunyi. Dia hanya diam. Tak mengucap sepatah kata.

Tahukah dia? Ketika sunyi menyergap sepanjang jalan itu, aliran hangat darah yang mengalir di tangannya, juga mengaliri tanganku yang digenggamnya. Aliran darah itu ibarat perasaannya yang tak pernah bisa ia jelaskan.

Sayang sekali, aku terlalu bodoh untuk merasakannya.