Pages

Jumat, 28 Januari 2011

Short Story of Parasit

Alkisah ada seorang gadis kecil. Dia adalah seorang gadis dengan paras yang manis. Gadis ini memiliki sebuah keluarga, yang terlintas terlihat normal seperti keluarga lainnya. Keluarganya terdiri dari ayah, ibu, si gadis kecil, dan seorang adik perempuannya.

.....................................................

Waktu terus berjalan. Gadis kecil ini bertambah dewasa. Bagaimana keadaannya sekarang? Keluarga kecil yang dahulu begitu indah, nyatanya kini tinggallah sebuah kenangan manis. Keluarganya saat ini tidak utuh. Ayahnya sudah lama tidak tinggal bersamanya. Dimana ayahnya? Entahlah. Dia pun tidak tahu. Karena persoalan mendasar yang sudah mendarah daging antara ayah dan ibunya, keluarga kecil gadis ini hancur. Tidak jelas bagaimana status ayah dan ibunya.

.....................................................

“Sejak kecil ibu selalu memanjakan aku.” ujar si gadis kecil. Tanpa dia sadari, pola pengasuhan seperti itu terbawa hingga dia dewasa. Ya, segala keinginan si gadis kecil selalu terkabul, tanpa peduli betapa susah ataupun mahalnya keinginan itu.

...........................................................

“Aku merasa kesepian di tempat ini, rumah.” keluh dia. Kalian tahu? Rumah ini tidak memiliki aura. Tak ada atmosfer. Tak ada kehangatan dan kasih sayang ayah. Rumah ini sepi.

..............................................................

Ironis. Dia bukanlah berasal dari keluarga kurang mampu. Bisa dibilang, secara finansial cukup, ah ya, mungkin lebih. Tapi, uang seolah menunjukkan kuasanya. Sebuah tempat bernama rumah yang notabenenya tanpa aura ini, bisa terkelabui oleh gemerlapnya uang.

.........................................................

Ha. Ha. Ha. “Aku memang tidak memiliki rumah dengan aura kehangatan keluarga. Tapi...aku punya uang!!!! Yes, my money can buy and give me everything! Hahahaha. Persetan dengan ikatan bernama keluarga. Selama masih ada uang, aku pasti bahagia. Hahahaha....” dengan bangganya dia menghibur batinnya yang kosong.

........................................................

“Saat ini aku terjebak. Aku terjebak oleh uang dan hedonisme. Aku tidak ingin hidupku terpuruk. Dan satu-satunya yang bisa memberiku kebahagiaan adalah uang dan hedonisme. Jiwaku ini kosong!”

.........................................................

Hey, gadis kecil. Tahukah kamu? Perilakumu ini sanggup mengubah seorang wanita yang amat mulia di matamu menjadi seorang, P A R A S I T.

Uang tak hanya membutakan mata jiwamu, Nak. But money kills you very slowly without you realize it.

0 komentar: