Pages

Minggu, 28 November 2010

Faust und Mephistopheles

”Was soll uns denn ew’ge Schaffen! Geshaffenes zu nichts hinswegzuraffen!”
-Mephistopheles-


Apa gunanya usaha kreatif kita yang tiada habis-habisnya, jika dengan sekali renggut, segalanya berakhir?


Ketika Faust meninggal dan melihat kembali pada apa yang telah dikerjakannya dalam hidupnya, dia berkata dengan penuh kemenangan:

Lalu pada sang kala dapat kukatakan:
Tunggulah kini, kamu yang begitu baik!
Catatlah kehidupanku di atas bumi
Yang tak dapat dihapuskan masa ―
Datanglah sasmita, dan mengisiku dengan kebahagiaan,
Kunikmati kesenanganku, puncak hidupku di sini.



Begitu Faust meninggal, Mephistopheles berseru:

Sepatah kata tolol, enyahlah.
Lalu bagaimana, lenyap?
Lenyap, menuju Ketiadaan, menyatu dengan kehampaan!
Apa gunanya usaha kreatif kita yang tiada habis-habisnya,
jika, dengan sekali renggut, segalanya berakhir?
“Ia telah enyah”―Bagaimana jawab teka-teki ini?
Seakan-akan segala sesuatunya tidak pernah dimulai,
Namun selalu kembali, keberadaan yang dimiliki: Aku
Lebih suka menyimpan Kekosongan Abadi.

0 komentar: